;

Selasa, 17 November 2009

Insomnia vs Narkolepsi, Anda Termasuk yang Mana?

Jakarta, Tidur kerap menjadi masalah bagi sejumlah orang. Ada orang yang gampang tidur (narkolepsi) tapi ada juga yang sulit tidur (insomnia). Anda termasuk yang mana?

National Sleep Foundation seperti dilansir dari healthday, Kamis (9/7/2009) menjabarkan insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur, walaupun sebenarnya kesempatan untuk tidur ada.

Gejala tersebut biasanya diikuti dengan gangguan fungsional pada saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau ada permasalahan psikologis.

Untuk menyembuhkannya ada yang menggunakan bantuan medis dengan minum obat tidur, atau dengan terapi psikologis yaitu dengan melakukan terapi kognitif.

Dalam terapi tersebut, pasien dituntun untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Jika anda menggunakan obat penenang sebaiknya diatur penggunaannya agar tidak menyebabkan ketergantungan.

Insomnia ada 3 macam, yaitu: transient insomnia (tidak bisa tidur hanya beberapa malam saja). Insomnia jangka pendek (susah tidur 2-4 minggu saja) biasanya diakibatkan oleh beberapa hal penting yang terjadi di kehidupan penderita misal stress. Terakhir adalah insomnia kronis (tidak bisa tidur hampir setiap malam) banyak penyebabnya misal gangguan ginjal, dan stress kronis.

Kebalikan dari insomnia adalah narkolepsi. Narkolepsi bisa dikatakan sebagai serangan tidur, dimana penderitanya sangat sulit mempertahankan keadaan sadar.

Gejalanya adalah mengantuk berlebihan, walaupun telah tidur cukup pada malam hari. Penderita narkolepsi bisa mendadak jatuh tidur dimanapun dan dalam waktu kapanpun. Saat ini banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mengalami narkolepsi.

Narkolepsi memang tidak mematikan, namun dapat mengurangi kualitas hidup seseorang dan membahayakan penderita atau orang lain, jika tertidur ditempat yang salah.

Penderita narkolepsi biasanya dicap pemalas, tukang tidur, karena sering mengantuk dan kekurangan tenaga. Pada penderita narkolepsi gelombang REM (Rapid Eye Movement atau tahap dimana kita bermimpi) seolah menyusup ke gelombang dasar, akibatnya kantuk menyerang terus dan otak seolah bermimpi dalam keadaan sadar.

Sampai saat ini obat-obatan yang ada hanya untuk pencegahan bukan untuk menyembuhkan. Jadi untuk membantu penderita narkolepsi, dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sangat diperlukan. Hal ini untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tips agar dapat tidur dengan cukup dan nyenyak:
1. Biasakan mempunyai jam tidur yang sama.
2. Pastikan kamar tidur anda gelap, nyaman dan sepi.
3. Menggunakan bantal, kasur dan guling yang nyaman untuk digunakan.
4. Usahakan TV dan komputer berada di luar kamar tidur anda.
5. Tidak megngkonsumsi kafein atau alkohol minimal 8 jam sebelum tidur.
6. Melakukan latihan ringan, dan berhenti minimal 3 jam sebelum tidur.

Jika anda mengalami salah satu dari gangguan tidur tersebut, segeralah periksa ke dokter, agar dapat ditangani dengan baik. Karena sesuatu yang berlebihan akan berakibat buruk pada tubuh.

sumber : detik.com

2 komentar:

  1. Kalo aku insomnia coz aku sulit tidur, apalagi siang hari ga bisa tidur malm tidur malem terus tapi alhamdulilah sehat

    AKU TUNGGU DI GUBUK AKU, JANAGN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR

    SUKSES SELALU

    BalasHapus
  2. info menarik mbak dhewy, tapi sy perokok nih...jd kadang susah tidur

    kunjungan ke rumah sy jg yah!!!! :)

    BalasHapus

Trimakasih atas kunjunganya...semoga bermanfaat... :)

 
by_evangelinadhewy